
Penegasan KH Nuril dilandasi oleh syariat yang mengatur cara memilih pemimpin. ” Umat Islam tidak boleh ada keraguan dan bersikap tegas dalam masalah kepemimpinan (Imamah) karena hal ini menyangkut prinsip-prinsip dasar dalam beragama,” kata KH Nuril.
Mengenai kriteria pemimpin, KH. Nuril Huda menekankan bahwa pemimpin umat harus beriman kepada Allah dan rasulnya, hal ini untuk mendapat ridho Allah sesuai dengan landasan teologis islam dalam surat al qur,an.
Selain itu figur kepemimpinan Nabi Muhammad dalam memimpin seperti Shidiq (berkata jujur), Fathonah (cerdas), Tablig (Mampu berkomunikasi dengan santun-tidak di buat-buat) dan amanah (Bisa di percaya) harus juga menjadi pertimbangan dalam memilih calon pemimpin. Figur seperti ini bukan hanya terlihat ketika masa kampanye pemilihan, tetapi merupakan sifat dasar calon pemimpin yang sudah ada sejak lama.
Cerminan figur seperti ini bisa di lihat oleh umat dalam kehidupan sehari hari calon pemimpin, apakah seorang calon pemimpin tersebut jujur dalam prilakunya, cerdas dalam menyikapi situasi atau terpelajar, mampu menyebarkan pesan pesan agama dalam sholat jum,at, ceramah maupun dalam kehidupan sehari hari.
Dan terakhir apakah pengalaman sang calon bisa di percaya untuk tidak memperkaya diri sendiri atau kelompoknya. Apakah motif seorang calon menjadi gubernur untuk menambah pundi-pundi kekayaan pribadinya, atau memang ikhlas untuk mensejahterakan umat, tegas KH Nuril Huda yang juga menjabat sebagai pengurus MUI Pusat.
Di tambahkan KH. Nuril Huda, untuk itu setidaknya seorang pemimpin tersebut juga memiliki beberapa sifat seperti wara, zuhud, fakir, sabar, tawakkal, muroqobah, Mahabbah dan khauf ( takut) kepada Tuhan. Ketika di Tanya tentang sikap DPW PKNU Sumut dalam mendukung pasangan Gatot Pujo Nugroho, KH Nuril Huda sepakat dengan pilihan itu. “ Kita sepakat dengan pilihan tersebut, karena Gatot Pujo Nugroho minimal paling mendekati dari figur ideal tersebut di banding calon lainnya. Dan kita juga berharap umat memberikan dukungan serupa,” tegas Murobbi Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri di akhir wawancara.(*)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda di sini !