Isilah Buku Tamu


ShoutMix chat widget

PROFIL H. GATOT PUJO NUGROHO, ST

__

Inilah Sebagian Link PIP PKS Luar Negeri

__

AKSI SOLIDARITAS PALESTINA

Ratusan massa PKS Batu Bara dan elemen masyarakat berunjuk rasa terkait agresi Israel yang kesekian kalinya ke Palestina yang menewaskan ratusan warga Palestina.

PKS Batu Bara Mendaftar Ke KPUD

PKS Batu Bara Lantik Pengurus 7 DPC | Batu Bara – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Batu Bara melantik Dewan Pengurus Cabang (DPC) se-Kabupaten Batu Bara dalam acara Apel Siaga di Lapangan Indra Sakti – Indrapura, minggu (9/3/2014)

Foto bersama di KPUD Batu Bara

Kader PKS Batu Bara foto bersama usai mengantar berkas pendaftaran di KPUD Batu Bara, Kamis, 6/09/2012.

NEWS UPDATE>>
Tampilkan postingan dengan label hidayat nurwahid. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hidayat nurwahid. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Maret 2013

Bahkan Obama Pun Berguru Pada Hidayat Nur Wahid


Presiden Barack Hussein Obama menilai, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid  adalah tokoh muda yang cemerlang dan pemimpin baru bagi Indonesia."Di mata Obama, tokoh PKS ini adalah pemimpin baru untuk Indonesia. Ia sederhana dan cerdas," ujar Obama sebagaimana dituturkan Inung Nugroho, wartawan ABC, Australia
Presiden Barack Hussein Obama menilai, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid  adalah tokoh muda yang cemerlang dan pemimpin baru bagi Indonesia."Di mata Obama, tokoh PKS ini adalah pemimpin baru untuk Indonesia. Ia sederhana dan cerdas," ujar Obama sebagaimana dituturkan Inung Nugroho, wartawan ABC, Australia.
Inung menjelasakan, komentar itu meluncurkan dari mulut Obama ketika ia menyelenggarakan acara talk shaw pada 2004 yang dihadiri Obama-saat itu ia masih sebagai senator- para tokoh
partai politik, pengamat, dan United Nation Development Programme (UNDP). Menurutnya, Obama terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS) lantaran ia berguru dari kepribadian Hidayat Nur Wahid. "Obama melihat mantan Presiden PKS ini sederhana, pintar, dan visi kenegaraannya bagus. Obama belajar dari pribadi Dr. Hidayat Nur Wahid," kata wartawan yang juga seniman ini.
Sosok dan pemikiran Hidayat, sambung dia, kini dibutuhkan Indonesia sebagaimana Obama dibutuhkan AS. "Muda, energik, dan mampu memelihara kerukunan bangsa," tegasnya.
Pandangan serupa disampaikan seniman senior Solo, Agus Sunaryo Damarhusada, saat peluncuran dan pelantikan “Sahabat Hidayat”, di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Solo, Senin 29 Desember 2008. Menurutnya, Hidayat merupakan tokoh bangsa yang sederhana. Dari kesederhaannya itu adalah keistimewaannya. "Tiada keistimewaan melainkan kesederhaan. Tiada kesederhaan melainkan keistimewaan. Bapak Hidayat Nur Wahid itu orangnya sederhana, tinggal memperbanyak sahabatnya," ujarnya.
Ayah tiga anak ini mengaku bukan anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tapi sebagai warga negara, ia merasa kagum dengan kehadiran Hidayat di panggung politik. "Ia bersih dan patut memimpin negeri ini. Negara dan bangsa ini menjadi sejahtera, susah, aman, damai, konflik, dan sebagainya tergantung pemimpinnya," imbuhnya. (Saifuddin)
Penulis : Bayu Gawtama
(tulisan ini pernah dimuat di warnaislam.com pada tahun 2008, judul asli “Obama: HIdayat Nur Wahid Tokoh Muda Cemerlang dan Pemimpin Baru bagi Indonesia”)
sumber:http://www.suaranews.com/2012/04/bahkan-obama-pun-berguru-pada-hidayat.html

Bulu Tangkis : HNW mengalahkan Presenter SCTV


"Ini sebuah tamparan untuk kualitas olah raga kita, bulu tangkis dan yang lainnya," kata Hidayat Nur Wahid (HNW)waktu ditanya tentang kekalahan Indonesia mempertahankan tradisi emas di olympiade. Ketika ditanya tentang bursa capres yang melibatkan namanya oleh lembaga-lembaga survey, HNW mengaku kaget. "Semua orang juga tahu kan, kemaren waktu pilgub saya dikalahkan di Jakarta. Gak tahu kenapa kemudian, ketika survey di tingkat nasional, kok nama saya kadang lima besar, kadang empat besar, kadang tiga besar. Tapi kata kuncinya menurut saya adalah ini hanya satu pembuktian bahwa, kan karena saya ada di DPR,seolah dikesankan bahwa DPR itu pasti jelek gitu ya. Ternyata tidak semua DPR adalah buruk. Ternyata banyak juga yang percaya dengan orang-orang di DPR."

Senin, 25 Februari 2013

Hidayat: 4 Sehat 5 Sempurna




Pasangan Cagub Cawagub Sumut, Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi ketika sowan ke salah seorang tokoh Sumut (cagub-cawagub.blogspot.com)

MEDAN - Kemenangan Aher-Deddy Mizwar yang diusung PKS dalam Pilgub Jabar diikuti kemenangan pasangan Muraz-Fahmi yang diusung PKS dan Demokrat dalam Pilwalkot Sukabumi menunjukkan bahwa PKS tetap dipercaya rakyat. Rakyat dinilai cerdas membedakan antara kasus pribadi dengan jati diri partai yang bersih, peduli, profesional dan tidak korup.

"Selanjutnya kami akan berjuang mewujudkan ungkapan yang populer, 4 Sehat 5 Sempurna. Menang di Jabar dengan Aher-Deddy Mizwar yang bernomor urut 4, selanjutnya memenangkan Ganteng, Gatot - Tengku Erry yang bernomor urut 5 dalam Pilgub Sumut, 7 Maret mendatang," tutur Ketua DPP PKS Bidang Kebijakan Publik, Hidayat Nur Wahid di Medan, Senin (25/2/2013).

Hidayat memuji rakyat yang dinilainya makin cerdas. Sebab, rakyat bisa membedakan antara kasus pribadi pengurus partai dengan jati diri partai.

"Kasus yang menimpa salah satu kader kami itupun sampai hari ini belum terbukti. Dan rakyat cukup cerdas membedakan, terbukti dengan rakyat kembali memenangkan kader PKS dalam Pilkada Jabar dan Sukabumi dan insya Allah di Sumut nanti," tandasnya.

Hidayat menambahkan, sejak Minggu (24/2/2013) ia berada di Medan menghadiri undangan dari PKS Sumut. Kesempatan itu juga dimanfaatkan Hidayat untuk bersilaturahim ke sejumlah tokoh dan pimpinan ormas di Medan, di antaranya dari Al Washliyah, PWM, MUI dan Rektor IAIN Sumut.

"Alhamdulillah para tokoh ini menyambut hangat dan mengapresiasi PKS yang telah memenangkan Pilgub di Jawa Barat dan Pilwalkot di Sukabumi di tengah prahara yang sedang menimpa PKS," tuturnya.

Pada malam harinya, lanjut Hidayat, ia mengakhiri rangkaian kegiatan silaturahim dengan memperingati Maulid Nabi bersama masyarakat di Masjid Ath Thohirin di kota Binjai, Sumut. Dalam ceramah maulid yang diikuti warga dengan antusias, Hidayat  menyampaikan tentang pentingnya kepemimpinan dan memilih pemimpin yang bisa diteladani, bersih, peduli dan profesional seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan kader dan pimpinan PKS Sumut, Hidayat juga mengingatkan agar kemenangan di Jabar dan Sukabumi tidak menjadikan mereka jumawa dan lengah.

"Tetapi justru harus menghadirkan semangat, kreativitas dan terobosan-terobosa inovatif untuk membuktikan bahwa PKS dan para kadernya tetap istiqamah dengan berpolitik yang bersih, peduli dan profesional yang selama ini telah menjadi jati diri PKS, " tandasnya.

Sebagai Ketua Bidang Kebijakan Publik DPP PKS, Hidayat juga mewanti-wanti kader dan pengurus PKS Sumut untuk tidak terbuai dengan kemenangan di Jabar dan Sukabumi tetapi harus menjadikannya sebagai cambuk untuk memenangkan pilgub Sumut dengan cara yang lebih elegan, dekat dengan rakyat dan menghadirkan bukti bahwa PKS tetap dicintai oleh rakyat. Justru kemenangan ini harus membuat keluarga besar PKS Sumut bekerja lebih keras dan giat. Sebab, mereka tentu akan malu jika jagoan mereka dikalahkan.

"Apalagi memang figur Gatot adalah representasi dari sifat-sifat positif yang selama ini menjadi nilai yang didoktrinkan PKS kepada para kadernya," tandas Hidayat.

Sabtu, 04 Agustus 2012

Hidayat Nur Wahid ke Myanmar Bahas Rohingya


dakwatuna.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan beberapa organisasi Islam akan mengirimkan tim ke Myanmar terkait pembantaian warga muslim Rohingya di negara itu.
Setelah tiba di sana, delegasi akan berkomunikasi dengan unsur pemerintah, parlemen, dan tokoh-tokoh umat Islam setempat guna menyampaikan aspirasi dan membicarakan penyelesaian masalah ini.
“Tanggal 6-10 Agustus 2012 PKS dan beberapa ormas Islam akan mengirim delegasi ke Myanmar dan Bangladesh. Salah satu yang ikut serta ke Myanmar adalah Pak Hidayat Nur Wahid,” kata Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 2 Agustus 2012.
Pada kunjungan nanti, delegasi PKS akan menyoal kebijakan politik pemerintah Myanmar serta meminta agar muslim Rohingya dapat diterima sebagai warga negara.
“Dengan mempertimbangkan mereka sudah puluhan tahun di sana, sudah hampir 70 tahun. Mereka juga hampir dua generasi, dan hampir 100 juta orang,” tuturnya.
Selain itu, PKS juga akan mendorong agar segala diskkriminasi terhadap muslim Rohingya dihapuskan. “Sehingga kisah panjang penderitaan konflik ini bisa diakhiri.”
Komisi I DPR, kata Mahfudz, juga berencana mengirimkan delegasi ke Myanmar pada September mendatang.
“Kami juga akan membahas dalam konteks bilateral maupun ASEAN. Termasuk, kami akan mendorong tindak lanjut dari rekomendasi OKI yang nanti akan dihasilkan pada 5-6 Agustus ini,” kata Mahfudz.
Muslim Rohingya atau oleh orang Myanmar disebut “Bengali” tidak memiliki kewarganegaraan yang jelas. Menurut pemerintah Myanmar, orang Rohingya adalah warga Bangladesh sehingga harus dipulangkan ke negara tersebut. Namun, pemerintah Bangladesh malah justru merepatriasi warga Rohingya karena tidak mengakui mereka sebagai warga negara. Tidak ayal, Rohingya terus menjadi korban diskriminasi.
Menurut laporan pemerintah Myanmar, sudah 77 orang tewas dalam konflik etnis di wilayah Arakan sejak Mei lalu. Namun, data ini tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Jumlah yang lain disampaikan berbagai media, termasuk Press TV Iran, yang mengatakan korban tewas mencapai 600 orang.
Human Rights Watch mencatat pemerintah Myanmar telah membiarkan kekerasan terjadi. Bahkan, dalam laporanmereka dikatakan bahwa aparat keamanan malah turut serta membunuh dan memperkosa wanita-wanita muslim Rohingya. (Vivanews)


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/08/22180/hidayat-nur-wahid-ke-myanmar-bahas-rohingya/#ixzz22YF6nWvR

Rabu, 04 April 2012

Pengalaman Kebanjiran, Ini Solusi Hidayat Nur Wahid

Pengalaman Kebanjiran, Ini Solusi Hidayat Nur Wahid
TRIBUNnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengalaman terkena banjir di kota Jakarta sudah dirasakan Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid. Kediamannya di Komplek perumahan politisi senior Partai Keadilan Sosial di bilangan Jalan Kemang Selatan IV/79 RT 11 RW 2 Cilandak, Jakarta Selatan dikepung air setinggi pusarnya.
Hujan lebat yang mengguyur Jakarta membuat Sungai Krukut yang langganan banjir airnya meluap ke pemukiman penduduk, termasuk ke perumahan tempat tinggalnya, dan membuat mantan Presiden PKS ini harus menembus banjir yang mengelilingi kediamannya untuk mengikuti sidang paripurna di Gedung DPR RI.
“Saya tadipun harus berbasah-basah sampai ke pusar untuk keluar dari rumah, agar bisa ke sidang paripurna. Harus mandi dulu di tempat satpam karena baju dan celana saya basah,” ujar Hidayat kepada Tribunnews.com saat ditemui di Gedung DPR, Rabu(4/4/2012).
Menurut Hidayat, banjir ini satu hal yang sangat ironi, apalagi sudah di bulan April, Jakarta masih saja banjir. Kejadian banjir yang terjadi di Jakarta tanpa ada penanggulangan menjadi satu hal yang sangat disesalkan.
Sambil menuju ke mobilnya, Hidayat melihat dua hal secara mencolok terjadi dan membuat kota Jakarta ini langganan banjir.
“Banjir itu terjadi karena koordinasi yang tidak efektif yang dilakukan pemprov DKI dengan pemerintah pusat, maupun dengan pemprov Jawa Barat, melalui walikota Bogor.” Demikian ia menjelaskan pokok-pokok masalah yang mengakibatkan banjir terus menjadi masalah yang tidak terselesaikan dii Jakarta.
Karena itu, harusnya permasalahan ini bisa diatasi. Mengapa harus dengan pemerintah pusat?
“Karena ternyata terkait dengan 13 aliran sungai di Jakarta, domainnya banyak terkait dengan pemerintah pusat. Pemerintah pusat sudah menganggarkan untuk pengerukan sungai. Dan itu disayangkan baru di tiga sungai, sungai Pesanggrahan, Sungai Angke, Sungai Sunter,” kata Hidayat.
Namun, ia menyayangkan masih terdapat 13 sungai lagi yang belum ada anggarannya. Harusnya pemprov DKI mampu berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk menghadirkan anggaran buat pengerukan sungai-sungai di Jakarta.
Dia mencontohkan Sungai Krukut, yang membanjiri kawasan di Pondok Labu, dan Kemang. Ternyata belum menjadi bagian  yang mendapatkan anggaran pengerukan.
“Mengapa terjadi banjir, karena sungai-sungai itu telah dangkal. Bahkan 30 tahun itu Sungai Krukut belum dikeruk. Anda bayangkan kalau sungainya dangkal, ya tentu airnya meluap. Jadi harusnya terjadi pengerukan sungai. Pengerukan sungai itu memang harus dilakukan  pemrov DKI. Tapi anggaranya dari pusat,” tegasnya.
Selain itu lanjut Hidayat harusnya terjalin komunikasi dengan pemerintah pusat, ia melihat juga perlu dan pentingnya terjalin komunikasi dan kordinasi dengan pemprov Jawa Barat, melalui walikota Bogor. Karena air yang mengakibatkan banjir di Jakarta, sebagian besar adalah kiriman dari  Kota Bogor.
“Harusnya memang, bisa dilakukan kerjasama efektif misalnya, pemprov DKI membeli tanah untuk membuat situ-situ, atau danau-danau buatan, sehingga air itu tidak masuk ke Jakarta. Karena bisa dialihkan ke situ-situ tersebut.” jelasnya.
Justru, kata Hidayat bila terjalin komunikasi yang efektif, musibah banjir bisa menjadi berkah. Misalnya, situ-situ atau danau buatan  tersebut bisa dijadikan tempat penampungan air sebagai sumber PDAM di Jakarta.
“Itukan menjadi berkah nanti. Daripada menjadi musibah, bias menjadi berkah. Atau bisa juga situ-situ itu dijadikan tempat-tempat pariwisata. Jadi warga Jakarta memiliki alternatif yang banyak, apakah akan memancing ikan disana, misalnya bisa naik perahu disana, dan apapun itu,” jelasnya.

Kelalaian
Permasalahan yang akhirnya mengakibatkan Ibukota Negara ini banjir, menurut Hidayat adalah karena kelalaian yang mengakibatkan lebar sungaii menyempit. Contohnya saja yang diketahuinya, Sungai Krukut. Sungai ini sendiri lebar awalnya adalah sekitar 15-20 meter. Namun, sekarang tinggal 5-6 meter.
“Anda bisa bayangkan hanya sepertiganya. Dulu lebar, airnya tidak bermasalah. Sekarang sudah sempit pasti airnya menjadi masalah.” kata Hidayat.
Penyempitan terjadi karena pemprov DKI membiarkan warga tinggal di kawasan bantaran sungai. Pembiaran ini bukan hanya terjadi sekarang saja dan sudah terjadi pada periode-periode sebelumnya juga. Pembiaran ini mengakibatkan warga merasa memiliki dan mereka tinggal di situ dan kemudian terjadilah penyempitan, dan akhirnya terjadilah banjir.
Tentu solusinya menurut Hidayat, bukan serta merta menggusur warga yang tinggal di bantaran sungai. Solusinya tentu pertama-tama, pemprov DKI dengan seluruh jajarannya berkomunikasi secara efektif dengan warga di bantara sungai, menyampaikan kepada mereka, bahwa mereka bisa menjadi bagian daripada solusi banjir itu sendiri.
Salah satu diantaranya adalah mereka tidak  memperparah kondisi sungai yang mengakibatkan banjir. Hal kecil saja, misalnya, tidak buang sampah sembarangan dan menyediakan bak-bak sambah di sekitarnya.
“Mereka juga bisa diajak berdialog untuk mempertimbangkan ke tempat mana mereka bias dipindahkan tinggalnya. Tempat itu perlu disediakan pemprov. Dengan pemprov DKI membeli tanah dan kemudian nanti mereka tinggal disitu, dengan biaya yang mampu mereka bayar,” pungkasnya.

Senin, 26 Maret 2012

90 Ribu Relawan Siap "Ketok 1 Juta Pintu" Menangkan Hidayat-Didik



detik.com - Tim sukses pasangan cagub-cawagub DKI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini mengklaim sudah ada 90 ribu relawan hingga hari ini. Mereka siap bergerilya, mengetok satu juta pintu untuk memenangkan pasangan Hidayat-Didik.

"Sampai hari ini kita sudah ada 80-90 ribu orang relawan, mereka akan datang ke seluruh pelosok masyarakat, mengetuk semua pintu rumah, dan memohon doa restu. Kita punya program 'Ketok satu juta pintu', jadi kita berharap satu juta rumah sudah kita sapa untuk meminta dukungan pasangan ini," jelas Ketua Tim Sukses Hidayat-Didik, Triwisaksana.

Hal itu disampaikan Bang Sani, sapaan akrab Triwisaksana, usai acara 'Hidayat-Didik Mendengar' di pinggir Kali Krukut, Jalan Administrasi Negara I, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (25/3/2012).

Sani menambahkan, pihaknya sedang berkonsolidasi, memberikan pembekalan dan lain sebagainya. "Insya Allah dalam waktu yang tidak akan lama lagi dari kader-kader PKS, PAN dan relawan yang resmi daftar kepada kita," jelas Sani.

Sebagai Ketua Tim Sukses Hidayat-Didik, Sani pun menjelaskan ada 3 alasan mengapa Hidayat-Didik yakin akan menang. Pertama, pasangan Hidayat-Didik mendapat banyak sekali dukungan dari berbagai kalangan, suku dan berbagai lapisan sosial masyarakat.

"Bahkan masyarakat Betawi sekalipun mendukung kita, jadi semua kalangan masyarakat seluruh suku bangsa dari lapisan sosial masyarakat mendukung calon kita. Insya Allah kita yakin menang karena dukungan yang meluas," jelasnya optimis.

Kedua, punya jejak rekam kepemimpian dan karakter paling ideal dibandingkan calon lainnya seperti jujur, transparan dan dapat dipercaya serta kompeten. Serta punya banyak prestasi dalam membereskan masalah-masalah di Jakarta.

"Contoh dari Bang Hidayat, sudah melakukan pemerintahan yang bersih, baik dan amanah ketika dia sebagai ketua MPR, presiden PKS, dan sebagai anggota DPR. Lalu Bang Didik, banyak menelurkan kebijakan ekonomi yang mendukung. Yang dibutuhkan Jakarta karakter dan kompetensi," promosinya.

Ketiga, didukung tim yang solid dari berbagai partai yang siap bergerak 24 jam. "Dalam hal ini kita akan bergerak 24 jam untuk memenangkan Pilkada ini. Sudah ada 80-90 ribu relawan yang akan mendukung dan siap mengetok pintu ke rumah-rumah memohon doa restu untuk calon gubernur Didik dan Hidayat," papar Sani yang menyatakan ikhlas tidak jadi maju sebagai cagub PKS.

"Program-program akan saya beri masukan kepada Pak Hidayat sebagai bahan mereka menyusun visi-misi, salah satunya program pembangunan manusia, penguatan pada sektor pendidikan, kesehatan dan lain sebagainnya," jelas Sani. [detik.com]

Kamis, 22 Maret 2012

Hatta Rajasa Dukung Didik Jadi Pendamping Hidayat

Foto : Tribunnews.com

Detik.com

Jakarta - Salah satu kader PAN, Didik J Rachbini, akhirnya dipilih PKS untuk menemani Hidayat Nurwahid maju dalam Pemilukada DKI Jakarta. Majunya Didik bersama PKS itu sudah mendapat lampu hijau dari Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa.


"Kami dapatkan info langsung, Hatta Rajasa merestui beliau (Didik) berjalan bersama partai PKS," kata Hidayat di Gedung KPUD DKI Jakarta, Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2012) malam.


Hidayat sendiri mengakui jika ada sejumlah pihak yang memiliki sikap dan pandangan berbeda terkait langkah PKS yang meminang Didik. Namun Hidayat memuji sikap Didik sebagai seorang yang profesional.


"Didik seorang profesional yang dalam dunia politik beliau adalah kader dan pemimpin PAN," jelas Hidayat.


"Kami juga hormati ada sebagian kader PAN yang mempunyai kesimpulan dan nada sikap berbeda," lanjutnya lagi.


Triwisaksana atau biasa disapa Bang Sani batal diusung PKS. Padahal selama ini Sani yang digadang-gadang untuk maju di Pilkada DKI. PKS malah memilih Hidayat Nurwahid dan Didik J Rachbini menjadi pilihan.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More